“barangsiapa yang bahagia karena datangnya bulan ramadhan maka jasadnya haram masuk neraka”
Makna bahagia yang dimaksud adalah,suka cita karena banyaknya keutamaan setiap detiknya. Jika demikian, kalau menyambutnya dengan kebahagiaan karena faktor lain, maka tidak etis jika digolongkan termasuk orang yang mendapat pahala atas kegembiraan datangnya bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan kita hormati layaknya tamu, oleh karena itu harus kita siapkan serangkaian penyambutan sejak bulan- bulan sebelumnya, Rajab dan Sya’ban.
Tidak etis jika penyambutan Bulan Ramadhan itu dilaksanakan pada Ramadhan berlangsung, masak tamu datang kok baru dipersiapkan penyambutannya. Pada bulan Ramadhan kita juga bersiap siap menyambut datangnya lailatul qadar, yang mana keberadaannya misterius dan ada di antara malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Inilah persiapan yang perlu dilakukan untuk menyambut Ramadhan :
( menurut kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga besar saya, mencontoh yg sudah diberikan oleh nenek dan ibu saya alias sudah turun temurun ).
1. Puasa pada bulan Rajab dan Sya’ban.
Kalau dalam olah raga mungkin lebih tepat disebut sebagai pemanasan, sekaligus untuk membersihkan jiwa dari segala dosa dan noda kepada Allah swt.
2. Mohon maaf kepada semua keluarga, sanak famili, karib kerabat, dan handai tolan serta teman-teman kita, agar memasuki bulan yg suci dengan keadaan suci.
Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa yang bersifat horizontal (haaqqul adamy) sebelum yang bersangkutan memaafkannya.
3. Mandi dengan niat li hudhuri Ramadhan.
Karena masuknya Ramadhan itu sejak matahari terbenam (maghrib) maka mandilah setelah shalat Maghrib atau sejenak sebelum menunaikan Shalat Maghrib.
4. Persiapkan segala sesuatunya, termasuk kesehatan.
Bekal I’tikaf, al Qur’an untuk dikhatamkan dan sediakan waktu khusus untuk menambah ibadah kita kepada Allah. Ingat, tidak semua orang diberi kesempatan untuk bisa menjumpai bulan Ramadhan.
5. Persiapkan mental secara ikhlas untuk menerima penjungkir balikan jadwal makan, karena ada perubahan yang drastis dari hari-hari biasa.
Jangan sekali-kali terbersit anggapan bahwa puasa di dalam bulan Ramadhan merupakan siksaan bagi orang sehat ( kalau ini yg bilang ibu saya, sewaktu saya kecil dulu), tetapi sebaliknya puasa itu menyehatkan spiritual kita dan menyehat fisik kita, terutama lambung yang selama satu tahun di genjot untuk bekerja……………..Hadits nabi mengatakan:
”Berpuasalah (supaya) kamu semua menjadi sehat”
Akhirnya, pada semua sahabat2 blogger yang sering dan pernah berkunjung kesini, saya mohon maaf lahir dan bathin, mungkin ada kata2 yang kurang pantas dan kurang berkenan yang telah saya lakukan dengan sengaja maupun tidak.
Semoga bulan puasa ini menjadikan pembakar untuk dosa-dosa kita sebagaimana makna Ramadhan itu sendiri yakni, pembakaran dosa.
Selamat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.
Salam.
0 comments:
Post a Comment
Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.