Pages

Thursday, March 1, 2012

islam in the bible (islam dalam injil)--Thomas Mc Elwain.

MENYAMBUT UNDANGAN JAMUAN PIHAK KRISTEN

DI SEMUA AGAMA , ALLAH ITU MAHA BESAR , KUASA, KUDUS , 
KASIH , ADIL, MAHA HADIR ..... ......................... 
KALAU BEGITU , BUKANKAH ALLAH MEREKA SAMA ? (1)
             
SIFAT TUHAN ALKITAB  DAN SIFAT ALLAH AL QUR’AN  ( bagian 1 ).
( Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif )

SAJIAN JAMUAN PIHAK KRISTEN :

Eja Kalima menyajikan perbedaan sifat “ Tuhan Alkitab “ dengan sifat-sifat “ Allah Al Qur’an“ dengan mengutip pernyataan DR. Robert A. Morey dalam bukunya " The Islamic Invansion "  :

Samuel Zwemer , seorang pakar masalah keagamaan Timur Tengah mencatat bahwa para penulis Islam kurang Kritis terhadap nama atau etimologi . “ Hampir semua penulis tersebut beranggapan bahwa Allah Al Quran mempunyai identitas dan eksistensi yang sama dengan “ Yahweh “ yang dinyatakan oleh Alkitab “. Sebutan “ ALLAH “ dan panggilan sifat-sifat boleh saja sama , namun apakah perlaku , pribadi dan jiwa kedua “ ALLAH “ tersebut , sama ? Mari kita meresapi apa yang dicerahkan oleh Dr. Robert Morey dan Dr. EC Sproul di bawah ini .

Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif

Allah Alkitab hadir , exist dan tampak alam kehadiran-Nya di tengah - tengah umat-Nya . Ia berbicara langsung dengan manusia ( termasuk nabi-nabi Allah ). Ia bernubuat di antara sejarah manusia . Ia bermujizat di antara para saksi . Ia tidak menjadi penonton atau agen sejarah dan hanya berwahyu lewat malaikat melainkan bertindak secara pribadi dan berinkarnasi menjadi manusia . Ia masuk dalam sejarah kehidupan manusia secara aktif. mendengar, mengajari, menuntun , melayani , memulihkan , meneguhkan , memberi contoh teladan dan melaksana-kan/menggenapi janji-janji Allah untuk menyelamatkan ummat manusia . Sebaliknya Allah Al-Quran bahkan tidak pernah berbicara dan bertindak langsung dengan manusia kecuali lewat dua tahapan sesama mahluk yaitu Jibril dan nabi

SAMBUTAN ATAS SAJIAN JAMUAN :

Perbandingan yang disajikan Eja Kalima di atas  boleh dikatakan “ kutipan murni “ dari perbandingan yang diberikan Dr. Robert A. Morey dalam bukunya “ The Islamic Invansion “. Hal ini diakui sendiri oleh Eja Kalima tetapi dengan sedikit  modifikasi. Menurut Eja Kalima,  Dr. Robert A. Morey menyajikan pernyataannya bersumber pada SAMUEL ZWEMER. Siapakah SAMUEL ZWEMER ?. Dia adalah tokoh Misionaries Kristen berdarah Yahudi. Menjelang matinya meminta dikuburkan sebagai seorang Yahudi dan beragama Yahudi, bukan sebagai seorang missionaris Kristen dan beragama Kristen. Dari kejadian ini, tahulah kita, siapa sesungguhnya SAMUEL ZWEMER yang menjadi tokoh Missionaris Kristen tersebut. Dia seorang Yahudi dan beragama Yahudi tetapi berbaju sebagai seorang Kristen dan menjadi tokoh missionaris pula .
Sebagai seorang Missionaris yang bersemangat , dia menyarankan metode-metode dan taktik mengkristenkan ummat Islam . Salah satu pernyataannya adalah berikut :

Saudara-saudaraku seagama . Tujuan Missionaris dari negara-negara Kristen di negara-negara Islam bukanlah untuk mengajak umat Islam memeluk agama Kristen , namun semata-mata mempengaruhi mereka agar keluar dari agamanya . Dan jika mereka memang mau masuk agama Kristen , bagi kita itu sebuah keberuntungan .
Maka kini saudara-saudaraku , tugas kalian semua adalah mengajak umat Islam agar keluar dari agamanya . Lantaran jika mereka keluar dari Islam maka berarti putuslah hubungan mereka dengan Tuhannya. Dan akibatnya , etika yang selama ini mereka pertahankan pun akan segera lenyap . Dan jika seluruh etika Islam lenyap , maka menguasai negara-negara Islam akan sama mudahnya dengan membalikkan tangan . Dengan demikian , sementara segala jerih payah yang telah kalian curahkan selama ini , hanyalah sebagai pembuka jalan menuju tujuan yang lebih besar lagi yakni melenyapkan Islam dari hati semua kaum Muslimin . Maka ciptakanlah , buatlah , upayakanlah generasi muda Islam yang tak lagi mengenal Tuhannya . Bahkan – kalau bisa – buatlah agar mereka tak lagi berniat untuk mengenal-Nya . lenyapkan Islam dari hatinya ! Namun jangan masukkan mereka ke dalam Kristen , karena yang kita inginkan adalah terciptanya sebuah generasi Muslim yang tunduk dan patuh pada Imperialisme Barat , yang tak peduli dengan masalah sekitar , senang bersantai-santai , malas bekerja , tapi giat mengejar hawa nafsu, sehingga hawa nafsu akan menjadi tujuan utama hidup mereka . Apa yang mereka lakukan bukan karena Islam . Yang mereka lakukan hanya mengikuti nafsu , sehingga pada gilirannya mereka akan membentuk diri menjadi sekelompok budak-budak nafsu , baik nafsu seks , nafsu harta , nafsu pangkat , maupun berbagai macam nafsu lainnya . Jika keadaannya sudah demikian , maka kita semua boleh menepuk dada, lantaran telah berhasil meraih cita-cita kita yang luhur !
Setiap Missionaris dalam peradaban Barat memiliki dua kewajiban pokok , yakni : MENGHANCURKAN dan MEMBANGUN :
-     MENGHANCURKAN berarti menjauhkan umat Islam dari agamanya . Meskipun kemudian ia menjadi seorang Komunis .
-  MEMBANGUN , berarti MENGKRISTENKAN  umat Islam untuk dididik kemudian bersama-sama melawan bangsanya sendiri .
Selama kaum Muslimin tidak mau masuk sekolah Kristen , maka kita boleh mendirikan sekolah-sekolah Muslim sekuler , yang kita permudah tes masuknya , lantaran keberadaan sekolah-sekolah sekuler tersebut akan membantu kita melenyapkan semangat ke-Islaman yang ada di dada generasi muda Muslim.             
Melihat isi pernyataan Samuel Zwemer yang dirujuk baik oleh Dr. Robert A. Morey ataupun oleh Eja Kalima , tahulah kita apa sesungguhnya yang menjadi latar belakang dari semua pernyataannya. Tetapi Eja Kalima ini tidak jujur ketika “ mengutip “ pernyataan sumber rujukannya. Sebagai contoh, Eja Kalima memberi pernyataan : “ Samuel Zwemer , seorang pakar masalah keagamaan Timur Tengah mencatat bahwa para penulis Islam kurang kritis terhadap nama atau etimologi  “ . Lalu disusuli dengan kutipan pernyataan Samuel Zwemer : “ Hampir semua penulis tersebut beranggapan bahwa Allah Al Quran mempunyai identitas dan eksistensi yang sama dengan “ Yahweh “ yang dinyatakan oleh Alkitab “.  Dari hubungan pernyataan Eja Kalima dengan kutipan pernyataan Samuel Zwemer, kesan yang muncul yaitu dengan pernyataannya , Samuel Zwemer “ menunjuk hidung “ PENULIS ISLAM sebagai yang kurang kristis terhadap nama atau etimologi (- tentu tentang asal usul nama TUHAN -). Padahal Samuel Zwemer tidak menyatakan demikian melainkan menunjuk semua penulis , tanpa menetapkan penulis dari satu kelompok agama tertentu , apalagi kepada penulis Islam . Sebagaimana yang dikutip  Dr. Robert A. Morey , Samuel  Zwemer  hanya  menyatakan demikian [1] ) :

Ada  satu   hal  sangat   penting  yang   telah  diabaikan  oleh  KEBANYAKAN  PENULIS mengenai suatu agama yang diserukan oleh Nabi Muhammad yaitu mengenai ide Tuhan menurut Muhammad. Begitu mudahnya mereka disesatkan oleh suatu nama atau  etimologi . Hampir kesemua PENULIS TERSEBUT beranggaoan bahwa Tuhan di dalam Kitab Al-Quran memiliki sifat-sifat dan keberadaan yang persis sama seperti JEHOVAH ( YAHWEH ) atau TUHAN BAPA yang disebutkan dalam Alkitab Perjanjian Baru. Apakah anggapan seperti ini dibenarkan ?

Perhatikan pernyataan Samuel Zwemer yang dikutipkan di atas . Adakah Samuel Zwemer menunjuk PENULIS ISLAM sebagai yang kurang kritis tentang nama Tuhan ?  Samuel Zwemer hanya menyebut “ KEBANYAKAN PENULIS “ dan “ PENULIS TERSEBUT “ dan itu jelas tidak harus ditujukan kepada PENULIS ISLAM  bahkan jika dicermati isi pernyataannya lebih tepat ditujukan kepada penulis-penulis dari kalangan Kristen sendiri . Para penulis Kristen inilah yang justru  menyamakan secara eksoteris antara Tuhan Alkitab dengan ALLAH Al Qur’an dengan segala sifat-sifatnya . Ini berbeda dengan Eja Kalima . Eja Kalima telah mengutip Samuel Zwemer , tetapi memanipulasi pernyataan Samuel Zwemer . Itulah yang telah dilakukan Eja Kalima . Ambil contoh seperti Thomas Mc Elwain dengan bukunya : ” ISLAM IN THE BIBLE ” dan sebagainya . Justru penulis-penulis Muslim tidak tertarik membahas sifat-sifat Yahweh ( Yehovah ) ( - katanya nama Tuhan - ) yang ada di dalam Bibel  apalagi hendak disamakan dengan sifat-sifat Allah dalam Al Qur’an . Hal ini dapat dipahami karena “ sifat Tuhan “ yang disebut dalam Bibel “ SANGAT MENGERIKAN “ dan dari segi kepercayaan Islam SANGAT MENGHINA TUHAN !  Hal ini akan disajikan berikut nanti .  Eja Kalima telah membandingkan sifat Tuhan dalam konsep Kristen atau yang disebutnya “ ALLAH ALKITAB “ ( – padahal tadinya mempertanyakan istilah  “ ALLAH “   ini - ) dengan sifat Allah dalam konsep Islam . Tentu saja dalam membandingkan ini , pasti Eja Kalima akan mengunggulkan sifat “ ALLAH ALKITAB “ dibandingkan dengan sifat         “ ALLAH AL QUR’AN“. Itu hak Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya . Sekarang dibahas pernyataan apologi Eja Kalima yang telah dikutipkan di atas dari  aspek  Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif “ .
Eja Kalima merasa bangga bahwa Tuhan yang disembahnya bisa hadir eksis dan tampak secara fisik di tengah-tengah umat-Nya . Maksud Eja Kalima dengan  kehadiran Tuhan secara fisik ini adalah kehadiran Yesus Kristus . Jadi Yesus adalah wujud fisik Tuhan  yang hadir ditengah-tengah manusia . Itu adalah hak Eja Kalima dan penganut Kristen meyakini demikian. Memang dalam Bibel , Tuhan diceritakan berwajah seperti manusia dan berprilaku seperti manusia ( marah, emosi, pendendam, kasih, murah hati, pembunuh, menyesal, berkelahi dan kalah gulat , kadang-kadang tidak tahu , dan segalanya yang manusiawi ) . Itu konsep tentang “ TUHAN “ menurut Alkitab/Bibel . Hal ini akan disajikan nanti dalam bahagian akhir tulisan ini untuk direnungkan oleh Eja Kalima ketika berbicara tentang sifat Tuhan Alkitab ketika membandingkannya dengan ALLAH AL QUR’AN .
Bagi ummat Islam ( kaum Muslimin ) , keyakinan demikian sangat menjijikkan karena sangat menghina Tuhan . Ummat Islam ( kaum Muslimin ) berkeyakinan bahwa Allah tidak bisa diserupakan dengan makhluq. Dan sejalan pula pengakuan kami ummat Islam kepada Nabi Isa Al Masih as selaku manusia biasa , hamba Allah yang diangkat sebagai nabi dan Rasul Allah bagi Bani Israil dan ketidak-percayaan ummat Islam terhadap Nabi Isa Al Masih sebagai Tuhan. Itu hak kami ummat Islam (kaum Muslimin ) untuk berkeyakinan demikian. Tetapi mengatakan bahwa Allah yang disembah oleh ummat Islam adalah pasif , ini sangat keterlaluan. Pasif dalam pengertian bagaimana ? Apakah pasif karena tidak berwujud langsung sebagai manusia agar bisa menyapa secara langsung dan ditempeleng Yahudi ? Apakah Eja Kalima ini sudah membaca Al Qur’an sehingga mengatakan demikian ? Janganlah mengukur aktif –pasif Allah dengan ukuran bisa menjadi manusia . Ukuran seperti ini adalah ukuran keperca-yaan kafir kuno Eropa yang juga memang berkepercayaan TRINITAS dan terlalu kerdil dan bodoh untuk dijadikan ukuran perbandingan. Ingat , dengan sifat yang tergambar dengan “ ASMAA-UL HUSNA “ menunjukkan betapa Allah menyapa manusia secara aktif . Dengan sifat “ RAHMAN “ –nya  Allah memberi rahmat kepada hamba-Nya dan sebagainya. Itu dalam Islam. Jadi sebenarnya yang perlu dituntaskan, apakah benar Yesus itu Tuhan ? Ini dulu yang harus dibuktikan oleh Eja Kalima dari pada membandingkan sifat Tuhan Alkitab dengan Allah Al Qur’an . Oleh karena itu pernyataan Eja Kalima tentang sifat Tuhan menurut Alkitab dengan sifat Allah menurut Al Qur’an , menjadi pernyataan yang mengawang-awang dan sangat dogmatis sehingga tidak wajar ditampilkan .


[1] ). Dr. Robert A. Morey, THE ISLAMIC INVASION 

No comments:

Post a Comment

Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.