MENYAMBUT UNDANGAN JAMUAN PIHAK KRISTEN
DI SEMUA AGAMA , ALLAH ITU MAHA BESAR , KUASA, KUDUS ,
KASIH , ADIL, MAHA HADIR ..... .........................
KALAU BEGITU , BUKANKAH ALLAH MEREKA SAMA ? (1)
SIFAT TUHAN ALKITAB DAN SIFAT ALLAH AL QUR’AN ( bagian 1 ).
( Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif )
SAJIAN JAMUAN PIHAK KRISTEN :
Eja Kalima menyajikan perbedaan sifat “ Tuhan Alkitab “ dengan sifat-sifat “ Allah Al Qur’an“ dengan mengutip pernyataan DR. Robert A. Morey dalam bukunya " The Islamic Invansion " :
Samuel
Zwemer , seorang pakar masalah keagamaan Timur Tengah mencatat bahwa
para penulis Islam kurang Kritis terhadap nama atau etimologi . “ Hampir
semua penulis tersebut beranggapan bahwa Allah Al Quran mempunyai
identitas dan eksistensi yang sama dengan “ Yahweh “ yang dinyatakan
oleh Alkitab “. Sebutan “ ALLAH “ dan panggilan sifat-sifat boleh saja
sama , namun apakah perlaku , pribadi dan jiwa kedua “ ALLAH “ tersebut ,
sama ? Mari kita meresapi apa yang dicerahkan oleh Dr. Robert Morey dan
Dr. EC Sproul di bawah ini .
Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif
Allah
Alkitab hadir , exist dan tampak alam kehadiran-Nya di tengah - tengah
umat-Nya . Ia berbicara langsung dengan manusia ( termasuk nabi-nabi
Allah ). Ia bernubuat di antara sejarah manusia . Ia bermujizat di
antara para saksi . Ia tidak menjadi penonton atau agen sejarah dan
hanya berwahyu lewat malaikat melainkan bertindak secara pribadi dan
berinkarnasi menjadi manusia . Ia masuk dalam sejarah kehidupan manusia
secara aktif. mendengar, mengajari, menuntun , melayani , memulihkan ,
meneguhkan , memberi contoh teladan dan melaksana-kan/menggenapi
janji-janji Allah untuk menyelamatkan ummat manusia . Sebaliknya Allah
Al-Quran bahkan tidak pernah berbicara dan bertindak langsung dengan
manusia kecuali lewat dua tahapan sesama mahluk yaitu Jibril dan nabi
SAMBUTAN ATAS SAJIAN JAMUAN :
Perbandingan yang disajikan Eja Kalima di atas boleh dikatakan “ kutipan murni “ dari perbandingan yang diberikan Dr. Robert A. Morey dalam bukunya “ The Islamic Invansion “. Hal ini diakui sendiri oleh Eja Kalima tetapi dengan sedikit modifikasi. Menurut Eja Kalima, Dr.
Robert A. Morey menyajikan pernyataannya bersumber pada SAMUEL ZWEMER.
Siapakah SAMUEL ZWEMER ?. Dia adalah tokoh Misionaries Kristen berdarah
Yahudi. Menjelang matinya meminta dikuburkan sebagai seorang Yahudi dan
beragama Yahudi, bukan sebagai seorang missionaris Kristen dan beragama
Kristen. Dari kejadian ini, tahulah kita, siapa sesungguhnya SAMUEL
ZWEMER yang menjadi tokoh Missionaris Kristen tersebut. Dia seorang
Yahudi dan beragama Yahudi tetapi berbaju sebagai seorang Kristen dan
menjadi tokoh missionaris pula .
Sebagai
seorang Missionaris yang bersemangat , dia menyarankan metode-metode
dan taktik mengkristenkan ummat Islam . Salah satu pernyataannya adalah
berikut :
Saudara-saudaraku seagama . Tujuan Missionaris dari negara-negara Kristen di
negara-negara Islam bukanlah untuk mengajak umat Islam memeluk agama
Kristen , namun semata-mata mempengaruhi mereka agar keluar dari
agamanya . Dan jika mereka memang mau masuk agama Kristen , bagi kita
itu sebuah keberuntungan .
Maka
kini saudara-saudaraku , tugas kalian semua adalah mengajak umat Islam
agar keluar dari agamanya . Lantaran jika mereka keluar dari Islam maka
berarti putuslah hubungan mereka dengan Tuhannya. Dan akibatnya , etika
yang selama ini mereka pertahankan pun akan segera lenyap . Dan jika
seluruh etika Islam lenyap , maka menguasai negara-negara Islam akan
sama mudahnya dengan membalikkan tangan . Dengan demikian , sementara
segala jerih payah yang telah kalian curahkan selama ini , hanyalah
sebagai pembuka jalan menuju tujuan yang lebih besar lagi yakni
melenyapkan Islam dari hati semua kaum Muslimin . Maka ciptakanlah ,
buatlah , upayakanlah generasi muda Islam yang tak lagi mengenal
Tuhannya . Bahkan – kalau bisa – buatlah agar mereka tak lagi berniat
untuk mengenal-Nya . lenyapkan Islam dari hatinya ! Namun jangan
masukkan mereka ke dalam Kristen , karena yang kita inginkan adalah
terciptanya sebuah generasi Muslim yang tunduk dan patuh pada
Imperialisme Barat , yang tak peduli dengan masalah sekitar , senang
bersantai-santai , malas bekerja , tapi giat mengejar hawa nafsu,
sehingga hawa nafsu akan menjadi tujuan utama hidup mereka . Apa yang
mereka lakukan bukan karena Islam . Yang mereka lakukan hanya mengikuti
nafsu , sehingga pada gilirannya mereka akan membentuk diri menjadi
sekelompok budak-budak nafsu , baik nafsu seks , nafsu harta , nafsu
pangkat , maupun berbagai macam nafsu lainnya . Jika keadaannya sudah
demikian , maka kita semua boleh menepuk dada, lantaran telah berhasil
meraih cita-cita kita yang luhur !
Setiap Missionaris dalam peradaban Barat memiliki dua kewajiban pokok , yakni : MENGHANCURKAN dan MEMBANGUN :
- MENGHANCURKAN berarti menjauhkan umat Islam dari agamanya . Meskipun kemudian ia menjadi seorang Komunis .
- MEMBANGUN , berarti MENGKRISTENKAN umat Islam untuk dididik kemudian bersama-sama melawan bangsanya sendiri .
Selama
kaum Muslimin tidak mau masuk sekolah Kristen , maka kita boleh
mendirikan sekolah-sekolah Muslim sekuler , yang kita permudah tes
masuknya , lantaran keberadaan sekolah-sekolah sekuler tersebut akan
membantu kita melenyapkan semangat ke-Islaman yang ada di dada generasi
muda Muslim.
Melihat
isi pernyataan Samuel Zwemer yang dirujuk baik oleh Dr. Robert A. Morey
ataupun oleh Eja Kalima , tahulah kita apa sesungguhnya yang menjadi
latar belakang dari semua pernyataannya. Tetapi Eja Kalima ini tidak
jujur ketika “ mengutip “ pernyataan sumber rujukannya. Sebagai contoh, Eja Kalima memberi pernyataan : “ Samuel Zwemer , seorang pakar masalah keagamaan Timur Tengah mencatat bahwa para penulis Islam kurang kritis terhadap nama atau etimologi “ . Lalu disusuli dengan kutipan pernyataan Samuel Zwemer : “ Hampir semua penulis
tersebut beranggapan bahwa Allah Al Quran mempunyai identitas dan
eksistensi yang sama dengan “ Yahweh “ yang dinyatakan oleh Alkitab “. Dari
hubungan pernyataan Eja Kalima dengan kutipan pernyataan Samuel Zwemer,
kesan yang muncul yaitu dengan pernyataannya , Samuel Zwemer “ menunjuk hidung
“ PENULIS ISLAM sebagai yang kurang kristis terhadap nama atau
etimologi (- tentu tentang asal usul nama TUHAN -). Padahal Samuel
Zwemer tidak menyatakan demikian melainkan menunjuk semua penulis , tanpa menetapkan penulis dari satu kelompok agama tertentu , apalagi kepada penulis Islam . Sebagaimana yang dikutip Dr. Robert A. Morey , Samuel Zwemer hanya menyatakan demikian [1] ) :
Ada satu hal sangat penting yang telah diabaikan oleh KEBANYAKAN PENULIS mengenai
suatu agama yang diserukan oleh Nabi Muhammad yaitu mengenai ide Tuhan
menurut Muhammad. Begitu mudahnya mereka disesatkan oleh suatu nama atau
etimologi . Hampir kesemua PENULIS TERSEBUT beranggaoan
bahwa Tuhan di dalam Kitab Al-Quran memiliki sifat-sifat dan keberadaan
yang persis sama seperti JEHOVAH ( YAHWEH ) atau TUHAN BAPA yang
disebutkan dalam Alkitab Perjanjian Baru. Apakah anggapan seperti ini
dibenarkan ?
Perhatikan pernyataan Samuel Zwemer yang dikutipkan di atas . Adakah Samuel Zwemer menunjuk PENULIS ISLAM sebagai yang kurang kritis tentang nama Tuhan ? Samuel
Zwemer hanya menyebut “ KEBANYAKAN PENULIS “ dan “ PENULIS TERSEBUT “
dan itu jelas tidak harus ditujukan kepada PENULIS ISLAM bahkan
jika dicermati isi pernyataannya lebih tepat ditujukan kepada
penulis-penulis dari kalangan Kristen sendiri . Para penulis Kristen
inilah yang justru menyamakan secara eksoteris antara
Tuhan Alkitab dengan ALLAH Al Qur’an dengan segala sifat-sifatnya . Ini
berbeda dengan Eja Kalima . Eja Kalima telah mengutip Samuel Zwemer ,
tetapi memanipulasi pernyataan Samuel Zwemer . Itulah yang telah
dilakukan Eja Kalima . Ambil contoh seperti Thomas Mc Elwain dengan
bukunya : ” ISLAM IN THE BIBLE ” dan sebagainya . Justru
penulis-penulis Muslim tidak tertarik membahas sifat-sifat Yahweh (
Yehovah ) ( - katanya nama Tuhan - ) yang ada di dalam Bibel apalagi hendak disamakan dengan sifat-sifat Allah dalam Al Qur’an . Hal ini dapat dipahami karena “ sifat Tuhan “ yang disebut dalam Bibel “ SANGAT MENGERIKAN “ dan dari segi kepercayaan Islam SANGAT MENGHINA TUHAN ! Hal ini akan disajikan berikut nanti . Eja
Kalima telah membandingkan sifat Tuhan dalam konsep Kristen atau yang
disebutnya “ ALLAH ALKITAB “ ( – padahal tadinya mempertanyakan istilah “ ALLAH “ ini
- ) dengan sifat Allah dalam konsep Islam . Tentu saja dalam
membandingkan ini , pasti Eja Kalima akan mengunggulkan sifat “ ALLAH
ALKITAB “ dibandingkan dengan sifat “ ALLAH AL
QUR’AN“. Itu hak Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya . Sekarang
dibahas pernyataan apologi Eja Kalima yang telah dikutipkan di atas dari aspek “ Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif “ .
Eja
Kalima merasa bangga bahwa Tuhan yang disembahnya bisa hadir eksis dan
tampak secara fisik di tengah-tengah umat-Nya . Maksud Eja Kalima dengan kehadiran Tuhan secara fisik ini adalah kehadiran Yesus Kristus . Jadi Yesus adalah wujud fisik Tuhan yang
hadir ditengah-tengah manusia . Itu adalah hak Eja Kalima dan penganut
Kristen meyakini demikian. Memang dalam Bibel , Tuhan diceritakan
berwajah seperti manusia dan berprilaku seperti manusia ( marah, emosi,
pendendam, kasih, murah hati, pembunuh, menyesal, berkelahi dan kalah
gulat , kadang-kadang tidak tahu , dan segalanya yang manusiawi ) . Itu
konsep tentang “ TUHAN “ menurut Alkitab/Bibel . Hal ini akan disajikan
nanti dalam bahagian akhir tulisan ini untuk direnungkan oleh Eja Kalima
ketika berbicara tentang sifat Tuhan Alkitab ketika membandingkannya
dengan ALLAH AL QUR’AN .
Bagi
ummat Islam ( kaum Muslimin ) , keyakinan demikian sangat menjijikkan
karena sangat menghina Tuhan . Ummat Islam ( kaum Muslimin )
berkeyakinan bahwa Allah tidak bisa diserupakan dengan makhluq. Dan
sejalan pula pengakuan kami ummat Islam kepada Nabi Isa Al Masih as
selaku manusia biasa , hamba Allah yang diangkat sebagai nabi dan Rasul
Allah bagi Bani Israil dan ketidak-percayaan ummat Islam terhadap Nabi
Isa Al Masih sebagai Tuhan. Itu hak kami ummat Islam (kaum Muslimin )
untuk berkeyakinan demikian. Tetapi mengatakan bahwa Allah yang disembah
oleh ummat Islam adalah pasif , ini sangat keterlaluan. Pasif dalam
pengertian bagaimana ? Apakah pasif karena tidak berwujud langsung
sebagai manusia agar bisa menyapa secara langsung dan ditempeleng Yahudi
? Apakah Eja Kalima ini sudah membaca Al Qur’an sehingga mengatakan
demikian ? Janganlah mengukur aktif –pasif Allah dengan ukuran bisa
menjadi manusia . Ukuran seperti ini adalah ukuran keperca-yaan kafir
kuno Eropa yang juga memang berkepercayaan TRINITAS dan terlalu kerdil
dan bodoh untuk dijadikan ukuran perbandingan. Ingat , dengan sifat yang
tergambar dengan “ ASMAA-UL HUSNA “ menunjukkan betapa Allah menyapa
manusia secara aktif . Dengan sifat “ RAHMAN “ –nya Allah
memberi rahmat kepada hamba-Nya dan sebagainya. Itu dalam Islam. Jadi
sebenarnya yang perlu dituntaskan, apakah benar Yesus itu Tuhan ? Ini
dulu yang harus dibuktikan oleh Eja Kalima dari pada membandingkan sifat
Tuhan Alkitab dengan Allah Al Qur’an . Oleh karena itu pernyataan Eja
Kalima tentang sifat Tuhan menurut Alkitab dengan sifat Allah menurut Al
Qur’an , menjadi pernyataan yang mengawang-awang dan sangat dogmatis
sehingga tidak wajar ditampilkan .
[1] ). Dr. Robert A. Morey, THE ISLAMIC INVASION
No comments:
Post a Comment
Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.