TRIBUNNEWS.COM - Sebuah prestasi yang cemerlang diraih oleh Abdus Salam. Ia adalah penerima pertama hadiah Nobel di tahun 1979. Saat itu ia menerima penghargaan bersama dengan dua ilmuwan lainnya, Sheldon Glashow dan Steven Wein Berg.
Sejak kecil, Salam telah memperlihatkan kejeniusan. Ia giat mempelajari ilmu pengetahuan terutama tentang fisika. Sampai akhirnya ia meraih penghargaan nobel berkat risetnya tentang elektro lemah.
Melalui risetnya itu, ia menemukan partikel W dan Z yang kemudian menjadi model standar penelitian di bidang fisika energi tinggi.
Abdus Salam lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, seorang pegawai negeri biasa. Meski begitu, Abdus Salam tak mau menyerah.
Ia berhasil mendapat beasiswa untuk kuliah di St.John's College, Cambridge, Inggris hingga meraih gelar doktor. Ia bercita-cita mendirikan lembaga riset fisika di Pakistan.
Namun, usahanya belum berhasil karena pemerintah setempat belum sanggup membiayai dana penelitiannya. Salam lalu kembali ke Cambridge, untuk mengajar di sana dan beberapa universitas lainnya di Eropa.
Kemudian ia berhasil mewujudkan cita-citanya mendirikan lembaga riset di tahun 1993 di negara Italia. Lembaga itu dinamai ICTP (International Centre for Theoretical Physics).
Lembaga itu tentu berjasa untuk perkembangan dunia fisika sampai saat ini.
0 comments:
Post a Comment
Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.