Menjaga kebersihan dan kesegaran mulut di bulan puasa ini memiliki tantangan tersendiri. Selain secara fisik, yang tak kalah beratnya adalah menjaga kebersihan ucapan yg keluar dari mulut.
Selama bulan Ramadhan, menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati sama beratnya dengan menahan lapar.
Karena itu ungkapan yang mengatakan hanya lidah yang sanggup menyakiti hati memang ada benarnya.
“Dalam agama Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman ”. Ungkapan ini jelas menunjukkan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk saling menjaga kebersihan baik lahir maupun batin,” papar UstadH. Achamad Zacky, yang akrab disapa Bang Zack.
Hakikat puasa adalah sarana bagi manusia untuk berlatih mengendalikan hawa nafsu, termasuk di dalamnya dalam ucapan. Mulut yang bersih, papar Bang Zack, berarti mulut yang dijaga agar hanya mengeluarkan perkataan yang bersih, tidak menyakiti hati orang atau kata-kata tidak berguna.
Setelah kata-kata kita dijaga “kebersihannya”, yang juga penting adalah kebersihan mulut. Sayangnya, sebagian orang berpendapat bau mulut di bulan puasa adalah hal yang wajar, terlebih nanti akan digantikan dengan wangi bunga Kesturi di surga.
“Sebenarnya bau mulut yang akan digantikan dengan bau harum di surga adalah bau mulut dari orang yang hatinya bersih dan baik, bukan bau mulut yang membuat orang tak tahan dekat-dekat,” katanya.Terlebih, menurut Bang Zack, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan pentingnya kebersihan. Bahkan dalam Kitab Suci Al Qur’an tidak kurang dari 33 kali disebutkan tentang thaharah (kebersihan).
“Salah satu fisik Rasul adalah saat tersenyum terlihat giginya yang putih dan rapi,” katanya.
Bau mulut pada orang yang berpuasa, menurut drg.Melanie Sadono Djamil, disebabkan karena tidak adanya kegiatan mengunyah selama 14 jam. “Kegiatan mengunyah sebenarnya adalah metode pembersihan alami. Saat kita menelan makanan, bakteri ikut tertelan. Nah, saat puasa, yang tertelan hanya saliva saja,” katanya.Untuk menjaga agar mulut selalu segar, Melanie menganjurkan agar kita selalu menyikat gigi sebelum tidur dan setelah Imsak yang dilanjutkan dengan berkumur dengan antiseptik untuk mempertahankan bakteri yang dibutuhkan dalam pencernaan rongga mulut.
Selain itu, selama bulan puasa, hindari makanan atau minuman yang beraroma kuat dan tahan lama saat berbuka atau sahur.
Khusus untuk makanan, hindari konsumsi gula yang berlebihan karena dapat menjadi pencetus timbulnya gigi berlubang, yang merupakan salah satu penyebab bau mulut.
Salam.
Sumber:kompas.com
0 comments:
Post a Comment
Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.