“Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah swt yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah swt. Hari-harinya adalah yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama”. (HR.Ahmad)Inilah bulan ketika kamu di undang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah swt membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca kitab-Nya.Dari sepenggal hadits itu saja, memang sudah selayaknya kita amat gembira dengan datangnya Ramadhan.
Sebab betapa banyaknya kemuliaan yang dihamparkan oleh Allah swt.
Jika kita menghitung pahala dari-Nya secara matematis, maka tak ada mesin hitung hasil teknologi manusia manapun yang sanggup menghitungnya.
Jadi mau apalagi yang kita cari di dunia ini?
Maka di Ramadhan tahun inipun, saya juga mencoba untuk terus gembira, sebab saya masih diberi kesempatan oleh Allah swt untuk ikut mengais kemuliaan di bulan agung ini.
Tentu bukan kegembiraan khas anak kecil yang bersorak-sorai, karena makan kolak dan main kembang api setiap kali bedug berbuka puasa berbunyi.
Tapi kegembiraan dalam koridor syari’at yang diimbangi dengan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT.
Karena dengan rasa itu semua, kita akan dijauhkan dari api neraka.
Pendek kata, kita akan mendapat ampunan dari-Nya.
Bukankah Rasulullah saw telah bersabda begitu?
Salam
0 comments:
Post a Comment
Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.