Monday, August 6, 2012

Tips ilmiah menangkal loyo di bulan puasa.


Siapa pun yang berpuasa sudah barang tentu akan merasakan lapar dan dahaga. Apalagi di hari-hari pertama berpuasa. Pada siang hari Anda merasakan lesu atau lemas, tak bertenaga atau kurang bergairah. Adakah cara untuk mengatasinya? Secara awam, barangkali bisa dijawab dengan, “Makan sahur saja sekenyang-kenyangnya”.
Tetapi makan sahur terlalu kenyang ternyata bukanlah jawaban yang tepat untuk mengatasi rasa loyo tersebut. Karena justru apabila makan sahur terlalu kenyang, maka tubuh akan lebih cepat mencerna makanan tersebut sehingga rasa lapar lebih cepat terasa.

Selain itu, makan sahur terlalu kenyang akan menyebabkan aliran darah akan menumpuk pada bagian perut sedangkan aliran darah ke otak menjadi berkurang. Hal inilah yang akan mengakibatkan rasa ngantuk di pagi hari, badan lesu/lemas dan daya tahan tubuh berkurang.
Berikut ini adalah Tips bagaimana menangkal rasa lesu/lemas selama puasa, menurut Mochammad Yuwono, Dosen Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga Surabaya:
1. Meningkatkan Kadar Protein Dari Menu Sahur.
Go to fullsize image
Pemilihan menu makanan sahur ternyata memegang peranan penting. Menu makanan pada umumnya sebagian besar terdiri atas karbohidrat, hanya sebagian kecil berupa protein dan lemak. Dengan demikian, apabila selama berpuasa Anda menginginkan agar tidak cepat lapar dan loyo, serta berat badan tidak berkurang, maka menu makanan sahur sebaiknya mengandung protein yang cukup tinggi -selain konsumsi karbohidrat dan lemak- seperti daging, ikan, susu, telor, keju (protein hewani) serta buncis, kacang hijau, kedelai dsb (protein nabati).
2. Memilih Minuman Yang Manis (Bergula).
Go to fullsize image
Karena rasa loyo badan berkaitan dengan kadar gula dalam darah, maka minuman sahur hendaknya yang berasa manis, bukan air putih. Rasa manis ini bisa diperoleh dari gula (tebu), madu atau gula jenis lainnya. Jangan menggunakan pemanis buatan, karena pemanis ini tidak berkalori.
3. Melakukan Makan Sahur Pada Kesempatan Terakhir.
Go to fullsize image
Maksudnya adalah melakukan sahur pada saat-saat akhir waktu sahur berakhir. Mengapa? Secara logika, jika makanan sahur makin mendekati waktu imsyak, tentunya proses pencernaan akan lebih tertunda. Akibatnya rangsangan lapar dan rasa loyo badan pun akan tertunda pula.
4. Menghindari Porsi Makan Sahur Melebihi Takaran Lazim.

Go to fullsize image
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa makan sahur yang berlebihan ternyata membuat Anda menjadi lesu, ngantuk dan kurang gairah di pagi hari. Sebaiknya Anda ambil saja porsi yang lazim. Demikian pula pada saat Anda berbuka puasa, tentunya dengan alasan yang sama Anda hendaknya tidak langusng mengisi perut secara membabi buta.
5. Tetap Melakukan Aktifitas Kerja Secara Normal.
Di dalam tubuh terdapat hormon2 yang berperan untuk meningkatkan kadar gula darah yang bekerja melawan hormon insulin. Berdasarkan percobaan, hormon2 anti-insulin ini lebih aktif bekerja apabila Anda melakukan aktifitas. Sebaliknya hormon ini akan berkurang apabila Anda menurunkan aktifitas fisik (tidur dan bermalas-malasan). Oleh karena itu, sebaiknya selama bulan puasa Anda tetap melakukan aktifitas normal. Hindari tidur dan bermalas-malasan (khususnya setelah makan sahur), tapi bukan berarti Anda bebas melakukan aktifitas kerja yang terlalu berat.
Selamat menjalankan ibadah puasa.
Salam
Sumber:tipsanda

0 comments:

Post a Comment

Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.

Jika Anda Menyukai Artikel Ini Mohon Klik Like di Bawah Ini :

komentar melalui facebook: