Demikian penting ketenangan dalam hidup kita, karena kesuksesan juga sangat bergantung kepadanya, maka bagaimanakah cara untuk meraih ketenangan itu?
Sebagian orang mencari ketenangan dengan perbuatan sia-sia, sebagian mereka bahkan mencari ketenangan di tempat-tempat kemaksiatan.
Semua itu keliru dan fatal akibatnya.

Alih-alih ketenangan, semua itu justru akan semakin membuat hati diliputi kesedihan.
Jika pun ketenangan didapatkannya, namun ia adalah ketenangan yang palsu dan sesaat.

Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir al Syatsry  dalam bukunya “Hayâtu al Qulûb” menyebutkan arahan-arahan yang terdapat dalam al Qur`an dan sunnah untuk meraih ketenangan tersebut:
1. Berkumpul dalam rangka mencari ilmu.
Rasulullah saw bersabada:
“Tidaklah suatu kaum berkumpul disebuah rumah Allah swt, mereka membaca Kitabullah, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka sakinah, rahmat akan meliputi mereka, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah swt senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan malaikat yang berada di sisi-NYA (HR Muslim).
2.Berdoa.
Rasulullah saw dan para sahabatnya pernah mengulang-ulang kalimat doa berikut dalam perang ahzab:
“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami. Serta teguhkan lah kaki-kaki kami saat kami bertemu (musuh)”
Maka Allah swt memberikan mereka kemenangan dan meneguhkan mereka.
3. Membaca al Qur`an.
Rasulullah saw bersabda :
“Ia adalah ketenangan yang turun karena al Qur`an.” (HR Bukhari, Muslim)
4. Memperbanyak dzikrullah.
Allah swt berfirman:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)
5. Bersikap wara’ (hati-hati) dari perkara syubhat
Rasulullah saw bersabda:
” Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa (mejadikan untukmu keringanan)” (HR Ahmad).
6. Jujur dalam berkata dan berbuat.
Rasulullah saw bersabda:
” Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.” (HR Tirmidzi)
Begitu pun semua ketaatan kepada Allah swt dan sikap senantiasa bersegera kepada amal shaleh adalah diantara faktor yang akan mendatangkan ketenangan kepada hati seorang mukmin.
Jika kita selalu mendengar dan berusaha untuk mentaati Allah swt dan rasul-NYA, maka hati kita akan kian tenang dan teguh.
Allah swt berfirman:
“………Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (QS. An Nisâ [4]: 68)
Nah, jika kita dapat mempertahankan ketenangan hati sehingga senantiasa teguh berada dalam jalan Allah, apa pun yang terjadi kepada kita, maka bergembiralah, karena kelak saat kita meninggalkan dunia yang fana ini, akan ada yang berseru kepada kita dengan seruan ini:
” Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]: 27-30).