Beberapa Tahun terakhir. lewat
berbagai media massa banyak oknum-oknum dari negeri barat yang menghina
Islam. Beberapa waktu lalu, juga muncul penghinaan terhadap Islam lewat
jejaring sosial. Mengapa fenomena ini masih saja muncul. Bisa jadi salah
satu jawabannya ada dalam sebuah pengantar buku.
Dalam sebuah Pengantar Bukunya yang diterbitkan sekitar tahun 1970-an ,Maurice Bucaille mengatakan:
Perlu
saya nyatakan bahwa hal-hal yang mengenai Islam pada umumnya tidak
diketahui orang di negeri-negeri Barat. Hal ini tidak mengherankan jia
kita mengingat bagaimana generasi demi generasi diberi pelajaran agama
dan bagaimana selama itu mereka dikungkung dalam ketidaktahuan mengenai
Islam. Pemakaian kata kata "religion Mahomatene" (Mohammadanism) dan
"Mahometans"(Mohamadens) sampai sekarang (red: Yaitu saat penulisan buku
ini sekitar tahun 1970-an). Masih sering dipakai untuk memelihara suatu
anggapan yang salah yakni bahwa Islam adalah kepercayaan yang disiarkan
oleh seorang manusia, dan dalam Islam itu tidak ada tempat bagi Tuhan
(sebagaimana yang dipahamkan oleh kaum Masehi). Banyak kaum terpelajar
zaman sekarang yang tertarik oleh aspek-aspek Islam yang mengenai
filsafat, kemasyarakatan, atau ketatanegaraan, tetapi mereka tidak
menyelidiki lebih lanjut bagaimana dalam mengetahui aspek-aspek itu
mereka sesungguhnya bersumber kepada wahyu Islam. Biasanya orang
bertitik tolak dari anggapan bahwa Muhammad bersandar kepada wahyu-wahyu
yang diterima nabi-nabi sebelum dia sendiri, dengan begitu mereka ingin
mengelak dari mempersoalkan wahyu.
Orang-orang
Islam selalu dianggap remeh oleh golongan tertentu dalam umat kristen.
Saya mempunyai pengalaman dalam hal ini, ketika saya berusaha mengadakan
dialog untuk penelitian perbandingan antara teks Bibel dan teks Al
Quran mengenai sesuatu masalah. Saya selalu disambut dengan penolakan
untuk menyelidiki sesuatu yang mungkin diungkapkan oleh Al Quran tentang
hal tersebut. Hal seperti ini seakan-akan berarti menganggap bahwa
Quran itu ada hubungannya dengan Syetan.
Selanjutnya Maurice Bucaille menulis:
Pada
Akhir-akhir ini (red= tahun 1970-an) telah terjadi perubahan besar
dalam tingkat tertinggi di dunia Kristen. Setelah Konsili Vatikan II
(1963-1965), sekretariat Vatikan unutk urusan-urusan dengan umat
Non-Kristen, menyiarkan dokumen Orientation pour un dialogue entre
Chretiens et Musulman ('Orientasi unutk dialog antara umat kristen dan
umat Islam"). Dokumen tersebut menunjukan pergantian sikap yang mendalam
secara resmi. Mula-mula dokume tersebut mengaja untuk melempar jauh
citra yang diperoleh oleh umat Kristen tentang Islam yaitu 'citra usang,
yang telah diwarisi dari masa yang silam atau image yang salah karena
didasarkan prasangka dan fitnahan'. Kemudian dokumen tersebut mengakui
terjadinya ketidakadilan pada masa yang lalu, yaitu 'ketidakadilan yang
dilakukan oleh pendidikan Kristen terhadap Umat Islam" diantaranya
mengenai gambaran umat Kristen yang salah tentang fatalisme, juridisme
Islam, fanatisme dll. Dokumen tersebut menegaskan kesatuan akan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta menyebutkan bahwa kardinal
Koenig membikin para pendengarnya tercengang ketika dalam ceramah resmi
di Universitas Al Azhar pada bulan maret 1969 menerangkan hal tersebut.
Dokumen tersebut juga mengatakan bahwa Sekretariat Urusan Non-Kristen
mengajak umat Kristen pada tahun 1967 untuk mengucapkan selamat kepada
umat Islam sehubungan dengan berakhirnya bulan puasa Ramadhan dan
menyebutkan puasa itu sebagai "sesuatu nilai agama yang autentik".
Akan
tetapi sayangnya menurut Maurice Bucaille sendiri, banyak umat Kristen
sendiri yang tidak mengtahui tentang isi dokumen tersebut.
Itulah
salah satu jawaban mengenai adanya golongan tertentu yang masih
membenci Islam. Dalam buku yang ditulis oleh Maurice Bucaille yang
terjemahannya berjudul Bible Quran dan Science Modern ini juga
memaparkan mengenai hal-hal yang cukup penting seperti; Sejarah
Perjanjian Lama, Sejarah Yahudi-kristen dan Santo Paulus dan Juga
sejarah Injil Empat. Sehingga Buku ini patut untuk menjadi bahan bacaan.
No comments:
Post a Comment
Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.