Saturday, January 14, 2012

kisah nabi luth



Kisah Nabi Luth ASNabi Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim AS. Nabi Luth ikut pindah ke Palestina bersama-sama Nabi Ibrahim dan pengikutnya. Sesudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Luth ditugaskan untuk berdakwah dinegeri Sadum (Sodom). Penduduk negeri Sadum ini sangat durhaka dan sangat bejad moralnya, beda dengan Blogger Indonesia tentunya.

Bangsa Sadum tidak menyetujui adanya perkawinan. Mereka menyukai laki-laki sama laki-laki, sedangkan yang perempuan menyukai sesama perempuan. Inilah kebiasaan bejad yang disebut Homo Seks dan Lesbian. Jadi janganlah mengira homo seksual dan lesbian itu perilaku manusia modern. Hal ini sudah ada sejak dahulu kala dan sangat kuno, bejad, mesum dan sesat lebih hina dari pada binatang, karena binatang saja hanya menggauli lawan jenisnya.

Disamping itu mereka suka merampok dan menyamun. Mencegat orang ditengah jalan untuk diambil hartanya dan menculik para pemuda untuk diperkosa. Nabi Luth memberikan nasihat yang baik tetapi mereka tidak mau menerimanya. Malah mengejek dan memaki-maki. Jika mereka diingatkan akan adanya hari pembalasan dan adzab Allah yang sangat pedih, mereka malah menantang Nabi Luth dengan berkata:"Hai Luth, datangkanlah siksaan Allah itu, Hai Luth sekiranya kau orang yang benar".

Pada suatu hari ada tiga tamu lelaki datang ke rumah Nabi Luth. Tiga lelaki itu wajahnya tampan dan kulitnya lebut. Dalam hal ini adalah kebiasaan kaum Sadum untuk merampas dan merebut lelaki tampan dan perkasa untuk diperkosa. Nabi Luth pun khawatir jika ketiga tamunya akan mengalami nasib tragis seperti itu.

Tidak berapa lama kemudian datanglah serombongan penduduk kaum Sadum ke rumah Nabi Luth. Mereka berdiri didepan rumah Nabi Luth yang tertutup rapat. Mereka berteriak-teriak agar Nabi Luth menyerahkan ketiga tamunya. Nabi Luth heran, sebab tidak seorangpun tahu tentang adanya tamu yang hadir di rumahnya. Tentu ada yang jadi penghianat di dalam keluarganya.

Lalu Berkatalah Nabi Luth: "Hai kaumku. Janganlah tamuku ini kau minta. Biarlah anak-anak perempuanku yang kuberikan!".

Jawab kaum Sadum: "Hai Luth ! Engkau sudah tahu maksud kami. Kami tidak menyukai perempuan. Kami hanya menghendaki laki-laki!".

Dengan sabar Nabi Luth mencoba menyadarkan kaumnya bahwa tindakannya itu tercela, namun kaumnya tidak mau peduli. Mereka tetap menuntut agar Nabi Luth menyerahkan tamunya. Di saat yang genting itu, ketiga pemuda tampan tadi berkata kepada Nabi Luth. "Hai Luth kami ini sebenarnya para malaikat yang diutus Tuhan. Tenangkanlah hatimu. Mereka tidak akan membahayakanmu. Jika hari sudah malam, keluarlah dari negeri ini bersama keluargamu, ingat janganlah kalian melihat ke belakang".

Maka keluarlah Nabi Luth dengan keluarganya melalui pintu belakang. Hari menjelang pagi, Penduduk Sadum yang menunggu di depan rumah tak sabar lagi. Mereka mendobrak pintu rumah Nabi Luth. Mereka bersorak begitu melihat tiga pemuda tampan di dalam rumah Nabi Luth. Tetapi maksud mereka untuk membawa tiga pemuda itu tak kesampaian. Tiba-tiba sepasang mata mereka tak dapat melihat lagi. Mereka diazab hingga menjadi buta.

Dan pagi-pagi sekali datanglah adzab Allah itu. Negeri Sadum ditimpa gempa bumi yang sangat dahsyat. Dan kaum durhaka itu dihujani batu yang sangat besar dan banyak sekali. Sehingga tidak ada seorangpun yang hidup. Nabi Luth bersama istri dan kedua anaknya mendengar gemuruh hancurnya negeri Sadum, mereka terus berjalan tanpa berani menoleh ke belakang.

Namun istri Nabi Luth tergerak hatinya untuk menoleh. Maka istri Nabi Luth mendadak berubah menjadi batu dan musnah bersama penduduk kaum Sadum yang durhaka. Sesungguhnya wanita itulah yang mengkhianati keluarganya memberitahukan perihal kedatangan tamu Nabi Luth kepada kaumnya. Demikian sedikit Kisah Nabi Luth AS dari Blogger Indonesia, semoga cerita tersebut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

0 comments:

Post a Comment

Jika anda menyukai artikel ini, mohon dikomentari dengan cara yang sopan dan santun.

Jika Anda Menyukai Artikel Ini Mohon Klik Like di Bawah Ini :

komentar melalui facebook: